Ada mimpi yang kita ukir bersama dalam bait puisi romansa. Menjalar jadi lantunan melodi aksara, nan indah mempesona.

Bait demi bait kita rangkai, memakai diksi nonfiksi yang mengandung religi. Mengharap restu Sang Ilahi.

Aku milikmu, meski hadir dalam bayang-bayang semu dan rindu. Kamu milikku, meski kamu hanya bisa hadir dalam rindu yang sendu.


Empat Lawang, 16 Juni 2021