Sepasang kaki berdendang di atas kebun mawar kuning berserak beling

Di antara bekas telapak terdengar hentakan jejak usang, yang kini terasa asing

Hembusan angin meniup perandaian melahirkan embun penyesalan

Menyulam tragedi silam kala jemarinya masih dalam genggaman


Dengan jarak setapak kutatap lekat sebuah lengan tengah mengerat

Oleh binar hangat yang berubah kesat; rasa cinta suah mairat

Semarak diksi mengecup, menyeruput rindu pada bilik remuk

Membawa segenap harap rujuk untuk dia yang tenggelam dalam peluk



Bekasi, 26 Februari 2021