C ahaya;  sinarnya melesat saat aku termenung penuh murung. Lentera yang kutemui akhir tahun lalu, merupakan sosok terang yang mampu menjadi penenang kalbu. 


 A ngkasa terbentang menantang mata dan hati, buatku terbang pada muara jati diri berulangkali. Terlalu terbitkan mimpi untuk menjadi kawan sehati. Pun sejati adalah poros proses berdiri.


 H alangan semakin menjauhkan jarak kita, tapi  rindu akan semakin menggebu untuk temu. Sadarku meragu kala kau berjangka padaku terus menggerus waktu. Membuat burung hijau di sudut pohon dekatmu cemburu.


 Y akin akan angan yang candu, tentang kita yang ingin temu. Kini senja telah redupkan sinarnya saat kau memilih diam sejenak untuk bertahan. Itu semua kau lakukan demi menyongsong hari barumu.


 O brolan kita kian lama basi. Banyak tawa harap berganti hirap. Waktu telah menggilasmu, mungkin memang semua salahku. Doaku; semoga kau jemput masa depanmu, hingga kita dapat kembali bertemu. 


Demak, 29 Juni 2021