Deras rindu kian menggeroti kalbuku
Bagaimana kabarmu, Sayang?
Masihkah jamuan temu itu tersuguh?
Atau terbuang terbawa arus cemburu yang semakin memburu?
Bagaimana tentang kita yang sudah patah?
Masih bisakah kembali dengan goresan kasih tanpa lebam?
Ah, payah. Kau ingin aku kembali, tetapi kau diam tanpa melangkah
Biarkan aku melepasmu dengan pasrah
Riak memecah keras, hitam pekat menaungi hati
Merah jambumu kian semu, pilu-pilu itu mencabikmu tanpa ragu. Tentang rindu yang kujuntai namun tak pernah sampai, akankah kaukenang kala badai?
Ramuan asmara terus menyusup tanpa henti
Dalam kalbu yang kusebut sebagai tempat berahi
Kutangkas segala asa yang t'lah mati, menjadi buih-buih sunyi
Pekat telah melahap habis rindu hingga ke akar
Membersihkan debu asmara yang pernah terbakar
Kini ia hilang
Begitu pun bayang, terbawa angin, tak lagi pernah pulang
Merah Kala Hujan, 15 November 2021
Oleh:
1. Devi Berlina S.
2. Dika Rahmawati Azni
3. Gata
4. Ade Rifani
5. MeLY
0 Komentar