Berjibun insan berdiam bareng haur di baitnya. Tanpa sayap maupun tongkat ajaib memanifestasikan azam sonder bertanya. Iras nan jelita membikin individu takluk tak berdaya. Nada suaranya membangunkan rindu sekuat-kuatnya.
Mukhlis mempertaruhkan hayat demi babaran orok ke buana. Bergadang menjaga bayi yang menangis tiada satu pun keluh kesah membahana. Sanggup menahan lapar supaya ana kenyang dan berstamina. Cinta untukku tumpah ruah begitu sempurna.
Engkau wanita tegar bersedia menjadi perisai keluarga. Kelihaian dalam memasak mengungguli juru tanak di hotel bintang lima. Dirimu jua restoran pertama awak di dunia fana. Betul-betul afeksimu tidak terhitung jumlahnya.
Hatimu menyerupai mata air yang menyimpan kata maaf tak terbatas. Kilauan kasih sayangmu menerangi kehidupan kelam juga membangkitkan harapku yang kandas. Petuah bijak itu menyingkirkan keputusasaan dengan lekas. Tuhan, terima kasih telah mengirimkan bidadari berhati emas.
Jakarta Selatan, 25 Februari 2022
0 Komentar