Dipertemukan oleh hangat dekapan

Sanjungan indah bersemai

Daku lemah bersemayam dalam pelukan

Didekatmu jiwa senantiasa damai


Sehelai rambut jatuh ke tepi lantai

Sekali pun tak pernah kau hiraukan

Ibu; gemar menggenggam tangan gemulai

Binar gemerlap mata memandang


Saat aku sibuk mengejar dunia

Terkadang cemburu menghinggapi hatimu

Bukan karena enggan melihatku berjaya

Sifat terlena aku membuat cemas ibu


Ibu, maafkan mata yang jarang memperhatikanmu

Maafkan hati tak sering memikirkanmu

Maafkan kaki tak sempat melangkah menemuimu

Maafkan raga masih bokoh tuk merawatmu


Janji hidup telah terpatri

Membimbingmu mengarungi alam fantasi

Dunia penuh tipu daya dan ilusi

Membawamu mencapai kenikmatan surgawi


Bogor, 23 Februari 2022