Ketika risau menghampiri malam sunyi
Api meletup dari bayang bersentak
Segelas rindu malamku tiba-tiba terkoyak
Tertuang ingkar yang sedan, peremas jiwa
Begitu sering mimpi terjadi, menuntun kembali membuka lusuh memori
Namun pada kekal, menghambar gejolak luka
Pun semestinya mengerti, bukan kamu yang berarti
Waktu bersela melekas pendar
Beranjak mengupas luka, berganti harsa
Hanya waktu yang berganti langkah, kenang takkan melapuk
Tetaplah manis, tak 'kan ada kadaluwarsa
Meski pahit menjelma radang duka

0 Komentar