Ketika risau menghampiri malam sunyi

Api meletup dari bayang bersentak

Segelas rindu malamku tiba-tiba terkoyak

Tertuang ingkar yang sedan, peremas jiwa


Begitu sering mimpi terjadi, menuntun kembali membuka lusuh memori

Namun pada kekal, menghambar gejolak luka

Pun semestinya mengerti, bukan kamu yang berarti


Waktu bersela melekas pendar

Beranjak mengupas luka, berganti harsa

Hanya waktu yang berganti langkah, kenang takkan melapuk

Tetaplah manis, tak 'kan ada kadaluwarsa

Meski pahit menjelma radang duka