Terbebang genang kenang, kubang air mata kaburkan pandang. Mencoba berlari menyusur masa silam, merakit senyuman. Sesaat kembali nanar, tertampar realita menyerak tawa, bertukar nestapa. Tanpamu, aku terkubur derita. 

Terpatri meratapi hari, saat semua membisu, senyummu jatuh satu-satu hingga tiada lagi hangat kutuju. Semua bungkam, hanya pejam terekam. Seluruh cahaya padam, aku terbenam kehilangan.

Ribuan hari kau mengajariku berkisah indah, kini membiarkanku menyelesaikan epilognya sendiri. Terjebak isak, susunan asa terkoyak, perih menyeruak. Kukuras air mata, membasuh pilu, memasung hatiku mencintaimu, tanpa bersanding ragamu.


Batas Pilu, 16 Juli 2021