Mentari menatap sendu

Seolah mengisyaratkan tersiratnya pilu

Teringat pada sosok penenang kalbu;

Ibu wanita anggun nan tangguh


Alam mengabarkan duka kan tiba

Masa itu tibalah sudah

Hilangkan canda tawa

Tinggalkan gulana resah


Ingin teriak tak terima

Namun sadar aku sebatas hamba

Hanya isak pewakil suara sumbang

Terjebak di antara duka yang kukenang


Usai sudah pagi itu tugasmu di dunia

Lantas kembali bersama wajah penuh harsa

Kupeluk erat daksa tanpa nyawa

Telah kuterima suratan takdir Yang Maha Kuasa


Bandung, 08 Juni 2021