Setiap jari meraih pena, rautmu melebur dalam tinta
Apa pun kutulis, hembusan napasmu berirama di setiap alunan kata
Selalu gagal merenda narasi selain tentangmu
Berapa pun bait tersusun, judulnya tetap ada di matamu
Berkumandang suara dari dalam pikiranku sendiri
Lantang meneriakkan namamu berkali-kali
Menuturkan dongeng-dongeng kerinduan tiada henti
Merajut rasa menggebu tanpa mampu kuakhiri
Logika tersungkur, tertindas ambisi meraihmu
Jiwa lelah merayu malam untuk berhenti memimpikan indahmu
Hati tak pernah putus harap mendekapmu erat
Melumat wujudmu dalam hasrat kian berkarat
Bayangmu beterbangan di antara kembara angan
Di setiap lakuna hati, pesonamu berhamburan
Harapku tetap terpaku kaku menunggu hadirmu
Perihal menyayangimu, aku tak pernah merasa dungu
Kubangan Rasa, 11 Februari 2022
0 Komentar