Sebenarnya, apa yang dibutuhkan dari kejadian ini untuk cerita Kita?
Sebenarnya, apa yang seharusnya Aku lakukan dalam perjalanan ini?
Seharusnya, apa yang sebenarnya kamu terima dalam cerita ini?
Seharusnya, atau sebenarnya?
Aku-kamu melakukan, atau menerima apa dari cerita sedang berjalan ini?
Yang kutunggu adalah sebuah ketepatan cintamu
Bertahun-tahunku menanti datangmu, bertemu ayah-ibu
Hanya ungkapan restu yang kudamba kala bertamu
Bersamamu, mengenang semua percik cintamu
Lagi dan lagi, aku menunggu
Kenapa harus menunggu?
Kenapa tidak sekarang?
Haruskah menunggu waktu yang tepat?
Sampai kapan?
Kuharap, tidak berharap pada waktu
Namun, ciptakan waktu yang tepat
Aku di sini, menanti lama untukmu
Tak sabar menunggu seiring tiga tahun, berlalu
Sesosok pilihan ibu telah datang menghampiriku
Di manakah dirimu?
Kalut selimuti kalbu dalam belenggu rindu
Sedang kamu tak jua meminta restu
Haruskah kuterima pinangnya di depan penghulu?
Sebab usia ibu tak lagi siap menunggu
Aku termenung, menatap pada satu arah. Resah kian datang melanda. Aku tak bisa memutuskan apa pun, dijebak ragu. Apa yang harus aku lakukan?
Bukan tak ingin meminta restu
Tapi keadaanlah pemaksaku untuk menunggu
Mungkin akan ada saatnya aku mendatangimu
Mengucap kabul di depan kedua orang tuamu
Harapanku bisa kembali melihat senyumnya yang mengembang
Melihatku bahagia bersama seseorang yang menghadirkan cinta
Laksana badui berharap rembulan tetap berseri
Mengantar sang perindu cinta sejati
Jauh berkelana di ruang sunyi yang berdiri
Menanti hadirnya pelipur hati yang abadi
Di bawah lampu temaram
Tanganku menyatu tergenggam
Bibir turut bergumam
Mendoakan di sepertiga malam
Ruang Biru-Putih, 6 Desember 2021
Oleh:
1. Faisal Cahyadi Saima
2. Ardiyanto
3. Adna Herdiana Indi
4. Abdul Khaq Hamar
5. Siti Azizah
6. Dwi Fitriani
7. Sarah Lailatil Fadla
8. Maulida Nurhadian Fitria
9.Andrian Taufiqur Rohman
10. Siti Jumaeda
11. MeLY
0 Komentar