Seputar Alur

Finawati 

Rintih berkepanjangan lagi-lagi merintis degup baru. Sejenak haru, hari-hari lalu kembali menopang dagu. Sayap-sayap yang semula patah tak tahu arah, kembali terakit walau sedikit-sedikit. Kini, serpihannya alih-alih meringis lantaran menahan sakit, justru senyumnya terbit menarik simpati hati. 

Sudah siapkah dengan beban kala itu? Jika masa lalu bukanlah penipu, apakah pijakmu sudah bertemu dengan titik tuju? Jika belum, berdirilah di samping kananku. Lensa cokelat sang pemikat, tataplah lekat dengan lebih dekat. Sungguh, engkau nyata dalam segala rasa. 


Sumenep, 28 September 2022


TUGAS MEMBER KPP

Analisislah apa arti dari puisi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tuliskan nama kalian sebelum menganalisis

2. Bahasa yang digunakan harus jelas dan tidak ambigu

3. Lengkapi dengan alasan dari argumen kalian

4. Jika sudah selesai, langsung mengisi daftar presensi yang sudah disediakan admin

5. DL 23.59 WIB